EVALUASI
TABLET
Sediaan
tablet dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa syarat yang telah
ditetapkan. Untuk mengetahui karakteristik suatu sediaan tablet maka diperlukan
serangkaian evaluasi atau pengujian terhadap sediaan tersebut. Sehingga
dapat ditentukan apakah tablet yang dihasilkan telah memenuhi syarat atau
tidak.
Berat
Tablet
Jumlah
bahan yang diisikan kedalam cetakan yang akan ditekan menentukan berat tablet
yang dihasilkan.
Ketebalan
Tablet
Ketebalan
tablet dipengaruhi oleh volume bahan yang dicetak, diameter cetakan, dan
besarnya tekanan punch. Sehingga, untuk mendapatkan tablet dengan tebal yang
seragam maka ketiga faktor tersebut harus diperhatikan. Untuk memastikan
ketebalan tablet, tablet diukur dengan jangka lengkung selama proses produksi.
Kekerasan
Tablet
Umumya,
tekanan >> maka kekerasan tablet >>. Sifat dari granul juga
menentukan kekerasan tablet. Tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu
dikemas, didistribusikan, dan saat ditangani, tapi juga harus cukup lunak untuk
melarut dan menghancur sempurna begitu digunakan. Untuk mengukur kekerasan
tablet digunakan alat hardness tester & friabilator.
Hardness
Tester
Hardness
tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekerasan tablet dan tingkat
kekuatan (kg, pons, unit) yang dibutuhkan untuk memecahkan tablet.
Friabilator
Friabilator
digunakan untuk menetapkan kerapuhan (friabilitas) tablet dengan cara melepaskan
tablet berputar dan jatuh dalam alat penggulir berputar.
Daya Hancur
Tablet
Daya hancur
tablet berperan dalam proses absorbsi komponen obat oleh saluran cerna dan
pelepasan zat aktif ke dalam cairan tubuh. Dalam hal ini daya hancur tablet memungkinkan
partikel obat menjadi lebih halus untuk bekerja secara lokal. Alat yang
digunakan untuk uji daya hancur tablet adalah alat uji disintegran.
Alat Uji
Disintegran
Disolusi
Tablet
Cara
pengujian disolusi tablet dan kapsul dinyatakan dalam masing-masing monografi
obat. Pengujian merupakan alat objektif dalam menetapkan sifat disolusi suatu
obat yang berada dalam sediaan padat karena absorbsi dan kemampuan obat dalam
tubuh sangat tergantung pada ketersediaan obat pada keadaan melarut.
Bagian-bagian
pada alat :
- Motor pengaduk dengan kecepatan yang sudah diubah
- Keranjang baja stainlees berbentuk silinder atau dayung untuk di tempelkan ke ujung batang pengaduk
- Bejana dari gelas atau bahan lain yang inert dan transparan dengan volume 1000 ml, bertutup dan ditengahnya terdapat tempat untuk menempelkan pengaduk, dan ada lubang tempat mengaduk pada tiga tempat dua untuk memindahkan sampel dan satu untuk menempatkan thermometer.
- Penangas air yang sesuai untuk menjaga temperatur pada media disolusi dalam bejana.
Keseragaman
Ukuran
Diameter
tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 sepertiga kali tebal
tablet.
Keseragaman
Bobot & Kandungan
Keseragaman
bobot ditetapkan sebagai berikut :
Timbang 20
tablet dan hitung bobot rata-ratanya.
Jika
ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari dua tablet yang menyimpang dari
bobot rata-rata, lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak
boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih
dari harga pada kolom B
Jika perlu
dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rat-rata yang ditetapkan pada kolom
A atau kolom B.
Tablet
harus memenuhi uji keseragaman bobot. Jika zat aktif merupakan bagian terbesar
dari tablet dan jika uji keseragaman bobot mewakili keseragaman kandungan. Farmakope
mempersyaratkan tablet bersalut dan tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau
kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50% bobot sediaan, harus memenuhi
syarat uji keseragaman kandungan yang pengujiannya dilakukan pada tablet.
Waktu
Hancur
Alat yang
digunakan yaitu tabung gelas panjang 80-100 mm, diameter dalam ± 28 mm,
diameter luar 30-31 mm, ujung bawah dilengkapi dengan kasa kawat tahan karat,
lubang sesuai dengan pengayaan nomor 4, berbentuk keranjang .
Keranjang
disisipkan searah di tengah tabung kaca, diameter 45 mm, dicelupkan ke dalam
air bersuhu ± 36O atau 38O sebanyak ± 1000 ml, sedalam
tidak kurang dari 15 cm sehingga dapat dinaik-turunkan dengan teratur.
kedudukan kawat kasa pada posisi tertinggi tepat diatas permukaan air dan kedudukan
terendah mulut keranjang tepat dipermukaan air.
Waktu
Hancur
Cara kerja
:
Masukkan 5
tablet ke dalam keranjang, dimana keranjangnya disisipkan searah ditengah-engah
tabung kaca berdiameter 45 mm
Turun-naikan
keranjang secara teratur 30 kali per menit
Tablet
dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal dalam kasa
kecuali fragmen berasal dari zat penyalut
Namun jika
dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak
lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih 60 menit untuk
tablet bersalut gula dan tablet salut selaput.
Jika tablet
tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu persatu,
kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun. Dengan cara
pengujian ini tablet harus memenuhi syarat diatas.
Cakram
Penuntun
Cakram
penuntun terdiri dari cakram yang terbuat dari bahan yang cocok,diameter lebih
kurang 26 mm, tebal 2 mm, permukaan bawah rata, permukaan atas berlubang 3 dengan
jarak masing-masing lubang 10 mm dari titik pusa. Tiap lubang terdapat kawat
tahan karat diameter 0,445 mm yang dipasang tegak lurus permukaan cakram dan
dihubungkan dengan cincin penuntun yang dibuat dari kawat jenis yang sama,
diameter 27 mm. Jarak cincin penuntun dengan permukaan atas cakram 15 mm. Beda
antar diameter cakram penuntun dengan diameter keranjang sebaiknya antara 1 mm
dan 2 mm. Bobot cakram penuntun tidak kurang dari 1,9 g dan tidak lebih dari
2,1 g.
Waktu
hancur tablet bersalut enterik :
Lakukan
pengujian waktu hancur menggunakan alat dan sesuia dengan cara tersebut diatas.
Air deganti lebih kurang 250 ml asam klorida0,05 N. Pengerjaan dilakukan selama
3 jam, tablet tidak larut kecuali zat penyalut. Angkat keranjang, cuci segera
tablet dengan air, ganti larutan asam dengan larutan dapar pH 6,8, atur suhu
antara 360 dan 380. Celupkan keranjang kelarutan
tersebut. lanjutkan pengujian selama 60 menit. Pada akhir pengujian tidak
terdapat bagian tablet di atas kecuali fragmen zat penyalut. Jika tidak
memenuhisyarat ini ulangi pengujiaan 5 tablet dengan cakram penuntun. Dengan
cara pengujian ini tablet harus memenuhi syarat diatas.
Kekerasan
Tablet
Uji ini
digunakan untuk mengetahui kekerasan tablet agar tablet tidak terlalu rapuh
atau terlalu keras. Kekerasan tablet erat hubungannya dengan ketebalan tablet,
bobot tablet, dan waktu hancur tablet. Alat yang digunakan untuk mengukur
kekerasan tablet adalah hardness tester.
Keregasan
Tablet (Friability)
Friability
adalah persen bobot yang hilang setelah tablet digunjang. Penentuan keregasan
atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapisi
(coating). Alat yang digunakan disebut friability tester.
Keregasan
Tablet (Friability)
Uji
Ketepatan Takaran,
Penyimpangan massa
Penyimpangan massa
Untuk
memahami ketepatan takaran, ditentukan kandungan bahan aktif pertablet. Semua
farmakope-farmakope modern member izin menentukan penyimpangan massa suatu
jumlah tertentu tablet dari suatu muatan, dimana penyimpangan yang diijinkan
dalam ketergantungannya dari massa rata-rata diperbolehkan meliputi 5-15%
Uji
Kekompakan Mekanis
Percobaan
tiga jari
Tablet
diletakkan pada bantalan jari telunjuk dengan jari tengah, dan dengan bagian
lunak ibu jari dilakukan tekanan yang semakin menaik, sampai tablet pecah.
Dengan ini dapat ditentukan kekompakan tekukan. Disarankan percobaan dilakukan
di dekat telinga, karena dari bunyi gemeretak ditarik konklusi terhadap
kekompakan.
Uji
Friabilitas
Keausan
atau friabilitas diberikan dalam persen yang ditarik dari massa tablet sebelum
pengujian.
Percobaan
jatuh
Sebuah
tablet dibiarkan jatuh dari ketinggian satu meter di atas sebuah dasar kayu.
Disini sebaiknya tablet tidak hancur, masih terkupas. Percobaan ini untuk
pengujian kualitatif.
Uji
Kehancuran
Pengetes
kehancuran tipe ZT 2-Erweka
Terdiri
dari sebuah keranjang tes kecil dengan 6 tabung kecil gelas untuk masing-masing
menerima satu tablet sementara bagian atas tabung terbuka. Pada bagian bawah
terdapat tenunan ayakan dengan lubang ayakan sebesar 2 mm. Keranjang kecil dicelupkan
ke dalam sebuah gelas piala dengan cairan tes 370 C yang dijumpai
dalam sebuah penangas air yang ditermostatisasi. Setelah dihidupkan, keranjang
kecil akan bergerak ke atas dank e bawah 30 kali dalam semenit. Pada titik
terdalam gerakan ke bawah dijumpai ayakan 25 mm jauhnya dari dasar gelas piala,
sedangkan pada titik teratasnya dari gerakan ke atas cairan tes masih tepat
menyentuhnya.
Contoh :
Evaluasi Tablet Propanolol Hidroklorida
Evaluasi Tablet Propanolol Hidroklorida
Pengamatan Penampilan Tablet
Dilakukan
pengamatan terhadap penampilan fisik : bentuk, ketebalan, tekstur permukaan,
warna tablet.
Keseragaman Ukuran
Dilakukan
pengukuran terhadap 20
tablet : diameter dan tebal tablet menggunakan jangka sorong.
Uji Kekerasan Tablet
Masing-masing
10 tablet dari tiap batch diukur kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan
tablet. Persyaratan untuk tablet lepas terkendali non swellable adalah 10-20 kg/cm2.
Uji Keregasan Tablet
20 tablet
dibersihkan dari debu, ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam alat uji keregasan. Alat diputar pada kecepatan 25 rpm selama 4 menit dan alat tersebut akan menjatuhkan tablet sejauh 6 inci setiap putaran. Seluruh tablet
dikeluarkan, dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali. Dihitung kehilangan
bobot dalam persentase. Syarat : lebih kecil dari 1 (%).
Uji Penetapan Kadar
Tablet
digerus halus, ditimbang saksama setara dengan 20 mg propranolol hidroklorida,
masukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL lalu dilarutkan dengan metanol hingga 100,0 mL. Pipet larutan sebanyak 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL dan diencerkan dengan metanol hingga 50,0 mL. Buat larutan baku pembanding propranolol
hidroklorida dengan menimbang saksama 20 mg propranolol hidroklorida baku
pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL, larutkan dengan metanol hingga 100,0 mL.
Pipet larutan sebanyak 5,0 mL masukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL lalu encerkan dengan metanol hingga 50,0 mL.
Uji Penetapan Kadar
Ukur
serapan pada panjang gelombang maksimum, kadar dihitung dengan rumus : Syarat
penetapan kadar menurut FI edisi IV, 1995 : tidak kurang dari 98 % dan tidak lebih dari 101,5 % dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Uji Keragaman Bobot
Pemeriksaan
dilakukan terhadap 10 tablet yang diambil secara acak dari tiap formula lalu ditimbang bobotnya satu per satu. Dihitung bobot rata-rata untuk satu tablet. Dari hasil penetapan kadar yang
diperoleh hitung jumlah bahan aktif dari masing-masing tablet dengan anggapan
terdistribusi secara homogen. Persyaratan keseragaman bobot atau keseragaman
kandungan terletak antara 85,0 hingga 115,0 % dari yang tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama
dengan 6,0%
Thanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar